DASAR BUDIDAYA TANAMAN



 MULSA

1.        Pendahuluan

      Mulsa (mulch) adalah bahan atau material penutup tanah pada tanaman budidaya yang banyak digunakan petani pada area yang terbatas maupun perkebunan dengan areal yang luas.Mulsa bermanfaat untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman budidaya dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal. Menurut Acquaah (2005), fungsi mulsa antara lain untuk mempertahankan agregat tanah dari hantaman air hujan, memperkecil erosi permukaan tanah, mencegah penguapan air, dan melindungi tanah dari terpaan sinar matahari.  Mulsa organik dapat membantu memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur tanah sehingga memperbaiki stabilitas agregat tanah.
Mulsa mempunyai berbagai keuntungan, baik dari aspek fisik maupun kimia tanah.Secara fisik mulsa mampu menjaga suhu tanah lebih stabil dan mampu mempertahankan kelembaban di sekitar perakaran tanaman. Suhu tanah maksimum di bawah mulsa jerami pada kedalaman 5 cm 10ºC lebih rendah dari pada tanpa mulsa, sedangkan suhu minimum 1.9°C lebih tinggi.
Mulsa dapat terbuat dari bahan an organik atau organik.  Mulsa an organik atau sintetis kebanyakan berupa lembaran plastik polyethylene berwarna perak pada satu sisi lembar dan berwarna hitam pada lembar dibalik warna perak tersebut.  Bahan mulsa an organik yang lain bisa berupa kertas, kertas koran dan batu.   Batu dengan nilai estetik biasa digunakan untuk menutup permukaan tanah pada tanaman hias.  Mulsa organik berupa tanaman dan sisa tanaman.  Menurut Marliah (2011), ketebalan lapisan mulsa organik yang dianjurkan adalah antara 5-10 cm.  Mulsa yang terlalu tipis akan kurang efektif dalam mengendalikan gulma. Mulsa organik tanaman (cover crop) lazim menggunakan tanaman leguminose seperti tanaman Mucuna mucunoides, Mucuna brachteata, Arachis fogelii dan tanaman legume yang lain.  Mulsa organik dari  sisa tanaman antara lain jerami, daun tanaman, serbuk gergaji, kulit kayu dan sisa tanaman yang lain. 
Mulsa plastik mulai banyak di gunakan pada budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan di Indonesia pada akhir dasawarsa ini karena mampu meningkatkan produktifitas tanaman dan keuntungan ekonomis.  Mulsa plastik hitam perak sudah lazim digunakan dalam budidaya stroberi di Bedugul Bali, budidaya melon dan semangka serta budidaya cabe dan tomat di Jawa Timur, budidaya kentang di dataran tinggi Dieng, Wonosobo dan budidaya kentang di Pengalengan, Jawa Barat.  Menurut Mawardidalam Kusumasiwi (2012), Plastik berwarna hitam dapat menghambat pertumbuhan gulma dan dapat menyerap panas matahari lebih banyak. Mulsa plastik bening dapat menciptakan efek rumah kaca, sementara mulsa plastik perak dapat memantulkan kembali sebagian panas yang diserap sehingga mengurangi serangan kutu daun (aphid) pada tanaman.
Setiap jenis bahan mulsa memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penggunaan mulsa organik seperti jerami adalah :
a) Dapat diperoleh secara bebas/gratis
b) Dapat menjaga suhu tanah
c) Mengkonsenvasi tanah dengan menekan erosi
d) Dapat menghambat pertumbuhan gulma
e) Menambah bahan organik tanah karena mudah lapuk setelah rantang waktu tertentu.
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, mulsa organik juga kekurangan antara lain :
a) Tidak tersedia sepanjang musim tanam misalnya jerami hanya tersedia saat panen padi
b) Tidak dapat digunakan lagi untuk masa tanam berikutnya
Sama halnya dengan mulsa organik, mulsa an organik juga memilikikelebihan dan kekurangan. Kelebihan meliputi
a) Dapat di peroleh setiapsaat
b) Dapat menekan erosi
c) Mudah di angkut sehingga dapat digunakan di setiap tempat
d) Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu
e) Dapat digunakan lebih dari satu musim tanam tergantung perawatan bahan mulsa.
Sedangkan kekurangan meliputi
a) Tidak menambah kesuburan tanah karena sifatnya sukar lapuk
b) Harganya relative mahal.

DAFTAR PUSTAKA
Acquaah, George. 2005. Horticulture. Principles and Practices. 3d.edPerarson Ed.Inc.Upper Saddle River, New Jersey. 821 p.
Kusumasiwi, dkk. 2012. Pengaruh Warna Mulsa Plastik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung (Solanum Melongena L.) Tumpangsari Dengan Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir.).Fakultas Pertanian Gadjah Mada, Yogyakarta.
Marliah, Ainun dkk. 2011. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik dan Jenis Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill). J. Floratek 6: 192 – 201

Komentar

Postingan Populer