TANAM DAN POLA TANAM
A. Tanam pola tanam memiliki 4 sistem, yaitu :
1. Tanam
2. Pola Tanam secara prinsip dibagi menjadi 2 yaitu :
- Monokultur
- Polikultur ( Tumpang Sari, Tumpang Gilir, Tumpang Bersisipan, Tumpang Bercampuran,
Tanam Lorong )
Tanam Lorong )
3. Jarak Tanam
4. Waktu Tanam
Tanam adalah kegiatan menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam, baik media tanah maupun media bukan tanah. Media tanah ini harus dilah terlebih dahulu agar media menjadi gembur (tidak padat) sehingga radicle dan hypocotyl bisa tumbuh dengan baik
Gambar 1.1. Contoh Radicle dan Hypocotyl
Pola Tanam merupakan pengaturan tata letak dan tata urutan tanaman pada sebidang lahan pada waktu tertentu. Pola tanam ini memiliki 2 bagian secara prinsip, yaitu :
a. Monokultur
Pola tanam monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada suatu bidang lahan. Misalnya sawah hanya ditanami padi bukan komoditas lainnya. Tujuannya untuk meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan, teknis budidaya relatif mudah karena tanaman yang ditanam hanya satu jenis dan kelemahannya, tanaman relatif mudah terserang hama karena makanan untuk hama melimpah sehingga populasinya dapat berkembang dengan sangan cepat.
Gambar 1.2. Contoh sawah hanya ditanani padi
b. Polikultur
Polikultur merupakan sistem penanaman pada sebidang tanah dengan 2 atau lebih jenis tanaman, beberapa contoh dari polikultur yaitu :
1. Tumpang Sari
Merupakan penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama. Beberapa keuntungan antara lain pemanfaatan lahan kosong disela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara, disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan pertumbuhan gulma. Syarat tanaman tumpang sari adalah : a. Sistem perakaran harus berbeda, jika sistem perakaran sama maka tanaman tersebut akan memperebut unsur hara yang terkandung di dalam tanah.
b. Tanaman berasal dari famili yang berbeda.
c. Syarat tumbuh tanaman harus diperhatikan agar tidak saling berebut kebutuhan nutrisi.
Gambar 1. 3. Contoh tumpang sari.
2. Tumpang Gilir
Merupakan penanaman dalam satu lahan yang berbeda jenis dengan tanaman lainya yang di bedakan waktu penanamanya. Tumpang gilir atau relay cropping penanaman ke dua di lakukan ketika tanaman yang hendak di tanaman selanjutnya, di tanam ketika akan panen. Contohnya adalah tumpang gilir antara tanaman jagung yang ditanam pada awal musim hujan dan kacang hijau yang ditanam beberapa minggu sebelum panen jagung.
Gambar 1.4 Tanaman jagung dengan tanaman kacang hijau
3. Tanam Bersisipan
Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Pada umumnya tipe ini dikembangkan untuk mengintensifikasikan lahan. Dengan demikian kemampuan lahan untuk menghasilkan sesuatu produk pangan semakin tergali. Oleh karena itu pengelola dituntut untuk semakin jeli menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonomisnya dapat membantu dalam usaha meningkatkan pendapatan.
4. Tanam Bercampuran
Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
5. Tanaman Lorong
Perbedaan Tumpang Sari dan MonokulturKombinasi tanaman tahunan ditambah semusim dibuat seperti trip.
Tumpang sari
|
Monokultur
|
Akan terjadi
peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan maupun penyerapan
sinar matahari),
Populasi tanaman
(berbeda) dapat di atur sesuai yang dikehendaki
Dalam satu areal
diproduksi lebih dari satu komonitas
Tetap mempunyai
peluang mendapatkan hasil manakala satu jenis tanaman yang diusahakan gagal
Kombinasi beberapa
jenis tanaman dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan
stabilitas biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
|
Tidak terjadi
peningkatan efisiensi
Tidak dapat mengatur
populasi, karena hanya terdapat satu jenis
Hanya memproduksi
satu komonitas
Tidak ada peluang
bila satu jenis tanaman yang diusahakan gagal
Kombinasi beberapa
jenis tanaman dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan
stabilitas biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
|
Syarat – Syarat Tumpang
Sari
- Famil harus sama agar
pola pertumbuhan dan bahan makanan yang diperlukan sama dan tidak saling
menghambat pertumbuhan.
-
Bagian tanaman yang dipanen
setidaknya harus sama agar hama yang akan menyerang tidak focus pada satu jenis
tanaman saja.
-
Syarat tumbuh tanaman
harus diperhatikan agar tidak saling berebut kebutuhan nutrisi.
- Sistem perakaran harus berbeda,
jika sistem perakaran sama maka tanaman tersebut akan memperebutkan unsure hara
yang terkandung dalam tanah yang dapat mengakibatkan penghambatan tubuh
tanaman.
Komentar
Posting Komentar